ilalang -- mengabadikan ingatan

Seperti ilalang yang tidak diinginkan petani di ladang mereka, dalam situs ini dihimpun sajak‐sajak dari para "ilalang" dalam semesta sejarah puitika Indonesia. Bukan atas kehendak sendiri, nama dan karya mereka disingkirkan, seluruhnya atas pertimbangan politik ingatan, dibayangi kekerasan negara, yang menjadikan para perangkai kata sebagai pariah, bahkan harus menggelandang puluhan tahun di luar negeri.

Mutiara

Agam Wispi

Agam Wispi

—petani mati menghamparkan sejarah—

Hadi S.

Hadi S.

—selenting ave yang terus menggema—

Sobron Aidit

Sobron Aidit

—dari Tanjung Pandan ke Paris, lewat Peking—

Sabar Anantaguna

Sabar Anantaguna

—kalau daun berbisik di pagi manis—

A.S. Dharta

A.S. Dharta

—setiaku dari Cianjur hingga terungku Kebonwaru—

H.R. Bandaharo

H.R. Bandaharo

—memang tak seorang berniat pulang—

Sugiarti Siswadi

Sugiarti Siswadi

—sorga dibumi dalam gejolak revolusi—

Bakri Siregar

Bakri Siregar

—penyadur suara perjuangan antikolonial—